Jika terdeteksi semenjak awal, bisa dilakukan operasi untuk menghilangkan tumor, tetapi peluang untuk bertahan hidup bagi pasien yang tumornya sudah menyebar sangatlah rendah.
Dr Grant, ilmuwan UEA Wheeler, dan Dr Matt Tomlinson melakukan analisis terhadap ribuan senyawa guna mencari yang paling berpengaruh pada perkembangan sel-sel pigmen.
Mereka pun mengidentifikasi sejumlah senyawa yang memengaruhi perkembangan sel pigmen. Bersama dengan rumah sakit anak di Boston, mereka pun menemukan bahwa leflunomide secara signifikan membatasi pertumbuhan tumor pada tikus.
Ketika leflunomide dikombinasikan dengan PLX4720, terapi melanoma terbaru yang menjanjikan dan tengah diuji klinis, efeknya bahkan lebih kuat, hampir memblokir keseluruhan pertumbuhan tumor.
Tahap selanjutnya adalah uji klinis dalam penggunaan leflunomide untuk melawan melanoma. Karena leflunomide sudah berlisensi untuk mengobati arthritis, proses ini diperkirakan lebih cepat daripada biasanya sehingga pengobatan baru untuk melanoma diharapkan dapat tersedia dalam waktu sekitar lima tahun.
"Ini adalah penemuan menarik dengan menggunakan obat yang telah ada khususnya untuk melanoma," kata Dr Grant Wheeler, dari UEA School of Biological Sciences.
"Kematian akibat kanker kulit melanoma semakin meningkat maka diperlukan pengobatan lebih efektif. Kami optimistis penelitian ini akan mengarah pada metode baru untuk tumor melanoma yang dikombinasikan bersama terapi lain dan mempu menghentikan kemajuan penyakit ini," katanya. Penelitian ini telah dipublikasikan pada jurnal Nature edisi 24 Maret. (Pri/OL-06) Sumber: mediaindonesia.com
Mereka pun mengidentifikasi sejumlah senyawa yang memengaruhi perkembangan sel pigmen. Bersama dengan rumah sakit anak di Boston, mereka pun menemukan bahwa leflunomide secara signifikan membatasi pertumbuhan tumor pada tikus.
Ketika leflunomide dikombinasikan dengan PLX4720, terapi melanoma terbaru yang menjanjikan dan tengah diuji klinis, efeknya bahkan lebih kuat, hampir memblokir keseluruhan pertumbuhan tumor.
Tahap selanjutnya adalah uji klinis dalam penggunaan leflunomide untuk melawan melanoma. Karena leflunomide sudah berlisensi untuk mengobati arthritis, proses ini diperkirakan lebih cepat daripada biasanya sehingga pengobatan baru untuk melanoma diharapkan dapat tersedia dalam waktu sekitar lima tahun.
"Ini adalah penemuan menarik dengan menggunakan obat yang telah ada khususnya untuk melanoma," kata Dr Grant Wheeler, dari UEA School of Biological Sciences.
"Kematian akibat kanker kulit melanoma semakin meningkat maka diperlukan pengobatan lebih efektif. Kami optimistis penelitian ini akan mengarah pada metode baru untuk tumor melanoma yang dikombinasikan bersama terapi lain dan mempu menghentikan kemajuan penyakit ini," katanya. Penelitian ini telah dipublikasikan pada jurnal Nature edisi 24 Maret. (Pri/OL-06) Sumber: mediaindonesia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar